Minggu, 23 Mei 2010

cerita sederhana

mendengar cerita sederhana yang sempat membuat saya menyerngit, karena sedikit merasa tanpa sengaja pernah melakukannya.

cerita sederhana ini bercerita tentang kakak-adik dalam perjalan dengan mengendarai sepedah motor. si adik yang mengendarai sepedah motor itu, sementara si kakak ada dibelakang. si kakak yang sudah bertahun-tahun sangat mengenal medan jalanan itu dari belakang menuntun adiknya melewati jalan itu.
dengan sangat hati-hati dia memberitau sang adik. seperti, "hati-hati disini agak berlubang."
"disini agak licin, pelankan sedikit kecepatan." atau "awas tikungan tajam setelah ini."
setelah perjalan cukup lama, si kakak lupa memberitau arah. seharusnya mereka berbelok ditikungan selanjutnya, tapi karena sedikit kesalahan si kakak, mereka harus memutar arah yang cukup jauh.
kemudian, si adik langsung melontarkan umpatan, "hah gimana sih? gimana mau cepat sampai kalau seperti ini?"

yang terpenting dalam cerita ini adalah bukan 'apakah kakak-adik ini sampai dengan selamat ditempat tujuan' atau 'pertengkaran yang terjadi setelah si adik melontarkan kata-kata kesal kepada si kakak'

tapi, dalam cerita sederhana ini hal terpentingnya adalah, sangat jelas terlihat. terkadang tanpa kita sadari, kita sangat jarang sekali mengucapkan 'terima kasih' atau memperlihatkan rasa terima kasih kepada orang yang melakukan hal baik kepada kita, kepada orang yang memperhatikan perhatian dan kepeduliannya kepada kita.
kita lebih sering mengumpat kesalahan kecil orang lain.
kita lebih sering mengingat kejelekan orang lain daripada kebaikannya.

alangkah baiknya jika dari sekarang biasakan untuk mengucapkan terimakasih dan memberikan pujian baik kepada orang yang melakukan kebaikan untuk kita.
jangan hanya bisa mengumpat dan mengingat kejelekannya saja.

"orang baik adalah orang yang bisa membuat disekelilingnya menjadi baik."

CERITA PENDEK

Berdiri menyender diatas koridor sempit bis, menahan sakit dikedua telapak kaki berbalut sepatu kulit merah darah, dengan earphone di kedua kuping yang mengalun lagu the Beatles-hey jude. Sebentar Memandang keluar jendela, melihat lampu2 jalan yang bergerak cepat. Sangat ingin memejamkan mata, menarik selimut kemudian terlelap.

Tapi waktunya belum datang. Saat dulu pernah kutanya, "kenapa ada malam hari? Gue males tidur!"
tapi sekarang, "ayo dong cepet malem, gw mau tidur!"

ini mungkin pembelajaran hidup yg setara dengan meningkatnya umur. Dengan meningkatnya pemikiran. Sebelumnya tidak pernah sedikitpun terbesit menjalankan semua peraturan alam ini. "siapa kuat, dia yang dapat."

dulu hidup begitu mudah. Ditiap harinya ada tawa, ada canda, ada teman, ada bola bilyard, ada winning, ada ARSENAL VS MU VS REAL MADRID, ada game laptop, ada facebook, ada kartu remi, ada sebungkus ini dan itu, ada poker, ada viwawa, ada jalan2 keramaian kota dan sibuk menghabiskan cerita disana.

Rindu disini membayangkanya. Ingin menangis mengingatnya. Jauh.. Jauh.. Perbandingan itu semua dengan bagaimana yang harus dilewati sekarang!

Sekarang, pulang, cape, kaki pegel, tak kuat kaki melangkah lagi, dan ingin sekali berteriak, "TAKSI!" Tapi setelah liat isi dompet, ini uang untuk satu minggu, gak mungkin habis dalam beberapa hitungan argo! Huah!

Tiba2 nyasar, dan berada ditempat yang sama sekali gak dikenal, mau banget nelpon orang2 dekat dan blg, "ADUH, NYASAR NI, JEMPUT!" Tapi cepat2 mengurungkan niat, karena alasan:1. Belum tentu mau jemput, jd buang-buang waktu! 2. Emang gak punya kesadaran mau jemput dan mau tau 3. Ini bagian penting yg harus gw lewatin!

Dan yang paling menyedihkan, waktu pulang, Naik ojek, BASAH KUYUP. Ini bener-bener nangis pas nyampe rumah! Malamnya langsung asma, besoknya demam, dan berlanjut batuk, pilek, serek, ampe sekarang!

Jadi ini hanya baru awal dimulainya. "semua orang selalu melihat jika sudah berada diatas masa kejayaan, dan hanya sedikit saja malahan tidak ada sama sekali yang melihat saat berada dibawah. Dan inilah yang dinamakan, MUSUH TERBESAR DALAM HIDUP ADALAH DIRI SENDIRI! Bagaimana harus berjuang untuk menang atau tidak melakukan apa2 untuk terus merosot kebawah, kepermukaan kemudian tenggelam ditelan bumi."